Kamis, 02 Juni 2016

Bacang Lompobattang

Untuk yang membutuhkan ide oleh-oleh tidak mainstream dari Makassar, kios bacang di Lampobattang ini dapat menjadi pilihan. Perlu diperhatikan tentunya, tempat makan sekaligus tempat buah tangan kuliner khas yang juga menyediakan menu siomay dan bakpao ini juga hanya diperuntukkan bagi mereka yang tidak bermasalah dengan label halal/haram.
Selain itu karena menu yang dijual adalah makanan basah, masa kadaluarsanya hanya 3 hari dari saat pembelian. Kios ini terletak di Jalan Lampobattang kawasan Chinatown dekat Lapangan Karebosi.
Bercerita mengenai Kota Daeng seakan tak ada habisnya. Dari tahun 1971 – 1999, orang mengenalnya dengan nama Ujung Pandang lalu kemudian berganti nama kembali menjadi Makassar. Bercerita sedikit mengenai Pulau Sulawesi letak kota Makassar berada. Sulawesi terdiri dari dua kata Sula (pulau) dan Wesi (besi), pulau ini secara literal memang dikenal sebagai penghasil nikel-besi, tembaga dan emas.
Tidak heran banyak ekspatriat dan insinyur yang berdomisili di kota ini. Populasi keseluruhan pulau ini mencapai angka 17,5 juta penduduk dengan keragaman 40 bahasa. Hanya dari satu pulau saja cukup menggambarkan betapa kayanya negara Indonesia.



Ada lebih dari dua juta orang yang tinggal di Makassar dengan mayoritas Suku Bugis. Hal unik lainnya dari kota ini adalah merupakan komunitas okots terbesar kedua di dunia setelah negara Vietnam. Apa itu okots? Penjelasan singkatnya adalah sebutan untuk orang-orang yang melafalkan huruf ‘n’ menjadi ‘ng’ dan sebaliknya. Sebagai contoh: “Makan ikan bakar” menjadi “makang ikang bakar”. Dan belum ke Makassar namanya kalau belum mencoba kulinernya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar